Don't be afraid
Don't be afraid
"Hai namaku safira syahila, bisa panggil aku fira" ucap fira pada hari pertamanya saat sma.
Hari ini kelas sangat sepi. Yap.. ini adalah hari pertama sekolah tentu saja semua anak belum saling mengenal.
Jujur, aku sangat tidak suka berteman. Dulu aku mempunyai teman yang sangat amat baik. Mungkin bisa disebut sahabat. Namun ia meninggal karena menderita leukimia. Saat itu aku merasa seluruh langit runtuh dan serpihan serpihannya menusuk dalam di diriku. Ya betul aku sangat takut jika hal itu terulang lagi.
"Fira kan?" Tanya seorang gadis. Sontak aku menengok ke sumber suara itu. Aku hanya tersenyum kecil lalu meneruskan novel yang aku baca tadi. "Kenalin aku luna" ucap gadis itu sambil tersenyum. Karena aku memiliki tekad untuk tidak berteman lagi, aku segera meninggalkannya dan mulai berjalan ke kantin. Apakah aku sejahat itu?.
"Firaaa tungguin aku dong" ucap gadis. Aku hanya terus berjalan tanpa menghiraukan gadis tadi yang bernama luna.
Sesampai di kantin, aku segera memesan bakso dan es jeruk. Setelah memesan aku segera duduk di bangku yang kosong.
"Fir ayolah ngomong sesuatu kek" ucap luna yang sekarang duduk disebelahku. Selera makanku menjadi hilang seketika. Luna sangat ceria. Ia menceritakan semua pengalamannya padaku. Namun itu malah membuatku kesal. Tanpa sengaja aku membentaknya "PERGI SANA AKU MAU SENDIRIAN TAU GK SIH??". Setelah itu luna langsung pergi meninggalkanku.
Aku tidak bisa berfikir saat itu. Aku tidak tau mau menyesal atau tidak.
Esoknya, luna sama sekali tidak menyapaku, berbicara denganku, atau menceritakan pengalamannya padaku. Walaupun aku lebih suka sendiri tapi aku merasa ada yang mengganjal.
Pulang pun tiba aku bertekad untuk meminta maaf pada luna. "Lun aku minta maaf, kemarin aku sumpah gk sengaja cuma kebawa emosi" ucapku. Luna hanya mentapku dengan mata besarnya. "Fir kamu kalo gk mau ditemeni bilang baik baik bisa kan?" Ucap luna sambil tersenyum kecil. "Oke" jawabku dengan mengacungkan ibu jariku.
Semenjak hari itu aku mulai bisa menerima bahwa seluruh makhluk hidup pasti memiliki garis hidupnya masing masing. Kapan lahir dan kapan meninggal hanya tuhan yang tahu. Kita hanya bisa menerima dan terus berdoa. Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light~
Songsongi~
7/01/18
"Hai namaku safira syahila, bisa panggil aku fira" ucap fira pada hari pertamanya saat sma.
Hari ini kelas sangat sepi. Yap.. ini adalah hari pertama sekolah tentu saja semua anak belum saling mengenal.
Jujur, aku sangat tidak suka berteman. Dulu aku mempunyai teman yang sangat amat baik. Mungkin bisa disebut sahabat. Namun ia meninggal karena menderita leukimia. Saat itu aku merasa seluruh langit runtuh dan serpihan serpihannya menusuk dalam di diriku. Ya betul aku sangat takut jika hal itu terulang lagi.
"Fira kan?" Tanya seorang gadis. Sontak aku menengok ke sumber suara itu. Aku hanya tersenyum kecil lalu meneruskan novel yang aku baca tadi. "Kenalin aku luna" ucap gadis itu sambil tersenyum. Karena aku memiliki tekad untuk tidak berteman lagi, aku segera meninggalkannya dan mulai berjalan ke kantin. Apakah aku sejahat itu?.
"Firaaa tungguin aku dong" ucap gadis. Aku hanya terus berjalan tanpa menghiraukan gadis tadi yang bernama luna.
Sesampai di kantin, aku segera memesan bakso dan es jeruk. Setelah memesan aku segera duduk di bangku yang kosong.
"Fir ayolah ngomong sesuatu kek" ucap luna yang sekarang duduk disebelahku. Selera makanku menjadi hilang seketika. Luna sangat ceria. Ia menceritakan semua pengalamannya padaku. Namun itu malah membuatku kesal. Tanpa sengaja aku membentaknya "PERGI SANA AKU MAU SENDIRIAN TAU GK SIH??". Setelah itu luna langsung pergi meninggalkanku.
Aku tidak bisa berfikir saat itu. Aku tidak tau mau menyesal atau tidak.
Esoknya, luna sama sekali tidak menyapaku, berbicara denganku, atau menceritakan pengalamannya padaku. Walaupun aku lebih suka sendiri tapi aku merasa ada yang mengganjal.
Pulang pun tiba aku bertekad untuk meminta maaf pada luna. "Lun aku minta maaf, kemarin aku sumpah gk sengaja cuma kebawa emosi" ucapku. Luna hanya mentapku dengan mata besarnya. "Fir kamu kalo gk mau ditemeni bilang baik baik bisa kan?" Ucap luna sambil tersenyum kecil. "Oke" jawabku dengan mengacungkan ibu jariku.
Semenjak hari itu aku mulai bisa menerima bahwa seluruh makhluk hidup pasti memiliki garis hidupnya masing masing. Kapan lahir dan kapan meninggal hanya tuhan yang tahu. Kita hanya bisa menerima dan terus berdoa. Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light~
Songsongi~
7/01/18
Hmmm
ReplyDelete